Minggu, 12 Mei 2013

makalah persatuan dan kerukunan


MAKALAH
(PAI)
PERSATUAN DAN KERUKUNAN
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

 









Disusun Oleh :
Cecep Saepul Kholik





DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT
SMA MA’ARIF PEUNDEUy
Th 2011-2012







KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan pertolongan-Nya kami dapat menyusun makalah ini. Shalawat beserta salam, selalu tercurah limpah kepada baginda Rosul sekaligus Nabiyullah yang terakhir yakni Muhammad SAW, tak lupa kepada keluarga, shabat, dan semoga sampai kepada kita sebagai umat yang terakhir. Amin
Pada kesempatan kali ini kami akan menyusun sebuah makalah dengan tema “PERSATUAN DAN KERUKUNAN“ yang bersumber pada Al-Qur’an dan Al-Hadits, yang sesuai dengan apa yang telah dicontohkan oleh Nabi kita, yakni Nabi Muhammad SAW.
Kami mengucapkan banyak terimakasih, kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga makalah ini bisa bermanfaat, khususnya bagi kami sebagai penyusun, umumnya bagi seluruh pembaca.
Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini, oleh karena itu kami mengaharapkan kritik yang membangun dari para pembaca, akhir kata kami ucapkan Wassalamu alaikum Wr. Wb

Garut, 20 Februari 2012


Penyusun







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
A.  Latar Belakang .................................................................................
B.  Rumusan  Masalah ...........................................................................
C.  Tujuan Makalah Dan Materi.. ………………………………………
BAB II PERSATUAN DAN KERUKUNAN ..............................................
A.  Pengertian .........................................................................................
B.  Contoh perilaku persatuan dan persatuan ........................................
C  .beberapa cara untuk meningkatkan kerukunan.................................
BAB IV PENUTUP......................................................................................
A.    Kesimpulan.......................................................................................
B.    Saran………………………………………………………………...
C.    Penutup Makalah……………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
            Dalam islam persatuan secara umum di sebut ikhwan yaitu persaudaraan.
Secara umum di sebut ukhuwah islamiyah yaitu persaudaraan dalam islam (saudara sesamaislam) tanpa persatuan dan kerukunan. Takan tercipta keindahan dan kedamaian hidup. Begitupun dalam bernegara tidak akan ada sendi kekuatn tanpa adanya persatuan, semua hal akan menjadi mudah dan indah jika kita bersatu.
Persaudaraan menyebabkan orang dapat berbuat damai dan dengan perdamaian, maka persatuan dan kesatuan umat akan bisa di wujudkan.
B.    Rumusan Masalah
v Apakah semua orang udah mengetahui apa makna persatuan dan kerukunan yang sebenarnya?
v Apakah pantas hidup tanpa ada persatuan dan kerukunan?
v Benarkah persatuan dan kerukunan bikin hidup damai?

C.    Tujuan Makalah Dan Materi
Ø  Memudahkan kita untuk mempelajari ilmu agama
Ø  Menambahkan wawasan dalam ilmu keagamaan terutama dalam persatuan dan kerukunan
Ø  Sebagai bahan untuk persentase di depan kelas
Ø  Membiasakan persatuan dan kerukunan
Ø  Untuk melatih berbicara yang baik dan benar di depan kelas
  

BAB II
A.    PERSATUAN
1.    Pengertian Persatuan
                  Persatuan dalam ajaran islam secara umum di sebut ikhwan yaitu persaudaraan, yang secara umum ukhuawah islamiyah yaitu persaudaraan dalam islam (saudara sesama umat islam) atau bisa juga kumpulan individu manusia yang bersatu atau menjadi satu. Jelas bahwa persaudaraan menyebabkan orang dapat berbuat damai dan dengan perdamaian maka persatuan dan kesatuan umat bisa dapat di wujudkan. Tanpa persatuan orang akan mudah bertindak semena-mena terhadap sesama bahkan terhadap yang seagama sekalipun.
            Pepatah dalam bahasa Indonesia mengatakan bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Sebagai ilustrasi, setiap individu manusia itu di ibaratkan sebatang lidi, yang di gunakan untuk membersihkan sampah-samaph yang berserakan, di halaman sebuah rumah yang cukup luas. Tentu sebatang lidi itu, tidak akan dapat membersihkan sampah-sampah yang berserakan di halaman sebuah rumah yang cukup luas itu. Tetapi jika ratusan batang lidi di ikat menjadi satu dan di gunakan untuk membersihkan samapah-sampah yang berserakan tersebut, tentu dalam waktu sebentar saja, halaman rumah yang cukup luas itu, akan menjadi bersih.
            Barangkali itulah sebabnya Allah SWT menyuruh umat manusia agar bersatu dan melarang bercerai-berai.   
      Allah SWT berfirman pada surah Al-Imran ayat 103 yang artinya adalah
      “Dan berpegang teguhlah kamu semua kepada tali (agama) Allah dan janganlah kamu bercerai-berai.”
2.    Contoh Perilaku Persatuan
Setiap anggota masyarakat beranggapan, bahwa sesama anggota masyarakat adalah bersaudara. Rasa persaudaraan ini di sertai dan di ikuti dengan berbagai sikap peilaku terpuji serta di jauhkan dari segala sikap perilaku tercela. Sesama anggota masyarakat hendaknya saling berkasih sayang dan tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, dan tidak tolong menolong dalam kemaksiatan serta permusuhan. Rasa persaudaraan itu hendaknya di manfaatkan untuk melakukan usaha-usaha agar terwujud kedamaian, kemajuan, dan kesejahteraan bersama-sama.

3.  Beberapa cara untuk meningkatkan persatuan atau ukhuwah islamiyah :
a.      Dalam segi bahasa, yakni menggunakan bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia dengan baik dan benar di setiap acara resmi dan dimana saja kita berada.
b.     Dalam segi ucapan salam, yakni menggunakan ucapan salam“slamat pagi” atau sesama muslim dengan ucapan “assalamu’alaikum” di setiap pertemuan
c.      Dalam segi tanah air, yakni dimana saja kita berada di tanah air ini kita membangun dan membantu saudara-saudra yang mengalami kesulitan dan yang di timpa musibah dimana kita tempati secara adil dan manusia.
d.     Dalam segi toleransi aqidah, yakni tetap saling menghormati dan menghargai perbedaan aqidah, tidak memaksakan suatu agama kepada orang lain, karena urusan agama adalah urusan pribadi dalam islam “lakum dinukum waliadin”

B.  KERUKUNAN
1.     Pengertian Kerukunan
      Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kerukunan artinya perihal hidup rukun, rasa rukun, kesepakatan. Sedangkan arti rukun itu sendiri adalah baik dan damai bersatu hati atau sepakat. Kata “Rukun” juga berasal dari bahasa arab yang berarti Ruknun artinya asas-asas atau dasar, seperti rukun islam.
      Kerukunan atau perdamaian, termasuk ajaran islam yang harus di wujudkan dalam kehidupan berumah tangga, bertetangga, dan bermasayrakat, berbangsa, bernegara, serta pergaulan antar umat beragama. Hal ini di sebabkan karena kerukunan merupakan modal utama untuk terwujudnya ketentraman, kedamaian, dan kesejahteraan bersama. Sebaliknya perselisihan atau permusuhan merupakan penyebab datangnya berbagai kerugian dan bencana
      Islam merupakan agama yang mencintai kerukunan atau perdamaian, hal itu telah di buktikan oleh rosulullah SAW, antara lain sebagai berikut :
      Pada saat terjadi perselisihan, rosulullah SAW mengajarkan agar pihak-pihak yang berselisih melakukan usaha-usaha dengan segera dan dengan cara yang bijaksana, agar perselisihan di antara mereka segera berakhir, dan mereka kembali hidup rukun.


Rosulullah SAW bersabda yang artinya: “janganlah putus memutuskan  hubungan, belakang-membelakangi, benci-membenci dan hasut-menghasut. Hendaklah kamu menjadi hamba Allah yang bersaudara satu sama lain dan tidaklah halal bagi (setiap) Muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari(H.R. Bukhori dan Muslim)
2.     Contoh Perilaku Kerukunan
                        Contoh perilaku kerukunan itu berada dalam kehidupan sehari-hari seperti berikut ini:
a.   Kerukunan Intern Umat Beragama
      Sikap hidup muslim dan pribadi seorang muslim adalah manifestasi dari imannya. Seseorang yang benar-benar beriman kepada Allah serta melaksanakan segala perintahnya sudah tentu pribadinya akan di hiasi dengan cahaya iman, perbuatan dan tata hidupnya akan baik dan terpuji.

b.   Kerukunan Antar Umat Beragama
Di Negara kita tidak di benarkan sikap dan perbuatan melawan atau anti agama dan tidak di benarkan paham yang meniadakan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia Indonesia wajib saling menyayangi dan tidak bebuat dengki, dendam, kerusuhan dan memaksakan keyakinan kepada umat lainnya. Itulah yang menandai kita hidup beragama dan percaya terhadap tuhan Yang Maha Esa.
Hidup rukun dan bertoleransi tidak berarti bahwa ajaran agama yang satu dan yang lainnya di campur adukan. Dengan toleransi tersebut di harapkan terwujudnya ketenangan, saling menghormati dan saling menghargai. Hal itu akan mewujudkan perikehidupan yang rukun, tertib dan damai. Keadaan yang demikian dapat memperlancar terlaksananya pembangunan bangsa.
c.   Kerukunan Umat Beragama Dengan Pemerintah
Kerukunan umat beragama dan pemerintah di jelaskan dalam firman allah yang artinya “Hai orangorangyang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rosulullah (nya), dan ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu. Maka kembalikanlah ia kepada allah (al-Qura’an) dan Rasul (sunahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu sangat utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Kerukunan umat beragama dengan pemerintah telah terealisasikan dengan mentaati segala peraturan yang di keluarkan pemerintah, selama itu peraturan tidak bertentangan dengan syariat islam. Jalinan kerja sama antara umat dengan umara dalam membina untuk mentaati perintah Allah, rasul dan umara (pemimpin) diantara-mu.

C. MEMBIASAKAN PERILAKU PERSATUAN DAN KERUKUNAN
             Semua umat islam harus senan tiasa membiasakan diri menjungjung tinggi persatuan dan kesatuan dimanapun berada, baik di sekolah, baik di rumah, di masayrakat dan lain lain. Berusaha menghindari perilaku yang akan memicu pecahnya persatuan dan kesatuan bangsa. Agar persatuan tercipta maka harus bisa menjalin hubungan baik dengan sesama, tidak bersifat egois. Pemaaf ketika ada orang yang berlaku tidak baik kepada kita, apalagi jika karena tidak sengaja. Pecahnya kerusuhan yang mengusik nilai-nilai persatuan di Indonesia seperti terjadi di daerah Kalimantan dan Sulawesi ternyata di sebabkan karena masalah yang sepele. Oleh karena itu, seyogyanya setiap anggota masyarakat berusaha untuk meminimalisasi hal-hal yang akan merusak nilai-nilai persatuan dan kerukunan dalam kehidupan sehari-hari.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
 persatuan dan kerukunan merupakan suatu hal dimana dalam kehidupan tidak lepas dan tidak dapat di pisahkan, karena kedua hal tersebut sangat penting dalam hidup, hidup tanpa ada persatuan dan kerukunan akan tidak terciptanya keindahan dan kedamaiam hidup, oleh sebab itu maka kita harus mepererat persatuan dan kerukunan baik dengan bertetangga, antar umat beragama dan bernegara.

B.    Saran
Tak ada buku yang paling baik,yang ada adalah buku yang dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,dan tak ada gading yang tak retak.Maka dari itu,kami mengharapkan sumbang sarannya untuk perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.

C.    Penutup Makalah
Al-hamdulilah makalah ini telah di susun oleh kelompok kami mudah-mudahan maklah ini ada manfaatnya, khususnya bagi kelompok kami dan umumnya untuk semua dan minta ma’af bila makalah ini belum sempurna karena kelompok kami masih tahap pembelajaran. 



Daftar Pustaka

Afif, Muhamad. 2003. Tafsir al-mishbah untuk anak-anak. Bandung: dar mizan

Departeman agama republic Indonesia 2004. Al-Qur’an dan terjemahnya. Jakarta: cv. Naladama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar